Rabu, 07 Mei 2014

TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN KLASTER 6 7 FEBRUARI 2014



TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN KLASTER 6
7 FEBRUARI 2014

Bagaimana implementasi (penerapan) dan implikasi (keterlibatan) teori perkembangan kognitif Piaget dan perspektif sosiokultural Vygotsky terhadap Pembelajaran Matematika?
     Implemntasi dan Implikasi Teori Piaget
Berangkat dari pemikiran Piaget
1.      Piaget tidak setuju dengan anggapan bahwa pengetahuan adalah informasi atau kepercayaan yang telah di punyai oleh seseorang.
2.      Persepsi anak tergantung dari pengalaman masa lampau dan kematangan internal pada saat itu.
3.      Ingatan kita terdiri dari simpanan pengetahuan yang akan bertambah dengan bartambahnya pengalaman dan kematangan seseorang.
Pendidikan merupakan salah satu upaya menjadikan manusia secara integral dari keadan yang kurang baik menjadi lebih baik. jelas dalam proses memperbaiki personal maupun social, itu perlu waktu. waktu adalah suatu perjalanan kehidupan yang terus berjalan dan perjalanan waktu manusia adalah suatu pengalaman dan pengalaman itu yang akan menghasilkan sebuah pengetahuan. pengetahuan yang bersifat positif juga pengetahuan yang bersifat negative. baik untuk diri sendiri ataupun orang lain. atau sebaliknya.
Dalam pembelajaran matematika implementasi dari pemikiran piaget di atas. ini benar adanya, karena matematika yang identik dengan perhitungan angka, kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa yang mendominasi itu bukan hanya sekedar hafalan, akan tetapi nalar dan logikanya pun di butuhkan dalam mempelajari matematika. oleh karena itu, nateri pembelajarannya pun haru tersusun secara sistematis dan di sesuaikan dengan perkembangan kemampuan dan usia siswa.
Kadang kala siswa tidak bisa meneyelesaikan permasalahan pada materi yang sedang di pelarai dengan alasan materi prasyarat untuk materi yang sedang di pelajari belum siswa kuasai. artnya siswa yang mengalami pengelaman saja belum dapat dipastikan bisa meneyelasaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Bagamana bisa siswa yang tidak mengalami pengalaman (belajar) di kelas VII misalkan. dapat mengikuti pembelajaran di kelas VIII. itu tidak mask akal dan sangat kecil kemungkinan itu bisa terjadi.
Implementasi dan implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam 
pembelajaran adalah :
1.      Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2.      Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
3.      Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
4.      Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
Inti dari implementasi teori Piaget dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1.      Memfokuskan pada proses berfikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Di samping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
2.      Pengenalan dan pengakuan atas peranan anak-anak yang penting sekali dalam inisiatif diri dan keterlibatan aktif dalam kegaiatan pembelajaran. Dalam kelas Piaget penyajian materi jadi (ready made) tidak diberi penekanan, dan anak-anak didorong untuk menemukan untuk dirinya sendiri melalui interaksi spontan dengan lingkungan.
3.      Tidak menekankan pada praktek - praktek yang diarahkan untuk menjadikan anak-anak seperti orang dewasa dalam pemikirannya.
4.      Penerimaan terhadap perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan, teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh anak berkembang melalui urutan perkembangan yang sama namun mereka memperolehnya dengan kecepatan yang berbeda.

Ø  Implementasi dan Implikasi Teori Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak akan berkembang melalui kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Sehingga menurutnya perkembangan anak tidak berkembang tanpa adanya situasi sosial. Vygotsky percaya bahwa perkembangan anak yang dilakukan melalui interaksi sosial dan budaya dapat membantu anak dalam berfikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah seperti seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan pembelajaran dengan menggunakan temuan-temuan masyarakat. Perkembangan kognitif sosial anak merupakan hal penting untuk diperhatikan, karena merupakan kawasan yang membutuhkan pemrosesan yang sangat serius dalam membentuk karakter dalam rangka meningkatkan potensi ingatan dan penalaran yang lebih baik. Untuk memaksimalkan perkembangan, seharusnya anak dapat bekerja dengan orang dewasa atau anak-anak lain yang lebih terampil (lebih dewasa) yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.
Melalui pengorganisasian pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam suatu latar belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi matang. Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajari sendiri beberapa konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain
1.      Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development)
Zone of Proximal Development (ZPD) merupakan serangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri, tetapi dapat dipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak lain yang terlatihVygotsky membedakan antara aktual development dan potensial development pada anak. Actual development ditentukan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa atau anak-anak lain. Sedangkan potensial development membedakan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu, memecahkan masalah di bawah petunjuk orang dewasa atau kerjasama dengan anak-anak lain.
Menurut Vygotsky, ZPD merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerjasama dengan teman sebaya. Maksud dari ZPD adalah menitikberatkan pada interaksi sosial akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika anak mengerjakan pekerjaannya di sekolah sendiri, perkembangan mereka kemungkinan akan berjalan lambat. Untuk memaksimalkan perkembangan, siswa seharusnya bekerja dengan teman yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks.
2.       Scaffolding
Scaffolding merupakan suatu istilah pada proses yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona perkembangan proksimalnya.
Scaffolding adalah memberikan kepada seseorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap - tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah ke dalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri
3.      Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran Kooperatif adalah suatu pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau saling membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Pembelajaran kooperatif merupakan penerapan dari teori Vygotsky, dimana dalam pelaksanaan pembelajarannya anak bekerja secara berkelompok untuk melakukan kerja sama saling membantu dan berinteraksi dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif dilakukan dengan kegiatan kelompok, dimana setiap anggota kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Melalui pembelajaran kooperatif, anak dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan bahasa anak sebagai implikasi dari interaksi yang dilakukan dengan anak-anak lain.
4.      Aplikasi Teori Vygotsky dalam Pembelajaran
Aplikasi teori Vygotsky dalam penerapannya dalam pembelajaran mempunyai dua implikasi yang penting dalam pembelajaran.
a)    Dalam menerapkan pembelajaran kooperatif, pengelompokan siswa dilakukan mengacu pada tingkat kemampuan siswa yang berbeda. Tutorial yang dilakukan antara anggota kelompok dapat efektif meningkatkan perkembangan siswa dalam Zone of Proximal Development.
b)    Penerapan scaffolding dengan bantuan guru dimaksudkan agar siswa dapat mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
5.      Penerapan Teori Vygotsky dalam Kelas
Vygotsky menjelaskan ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa dalam melewati ZPDnya dalam pembelajaran yaitu:
a.       Instruksi perlu direncanakan guru untuk memberikan latihan dalam ZPD anak baik secara individu atau kelompok.
b.      Kegiatan pembelajaran kooperatif dapat dilakukan dalam kelompok anak-anak yang mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda sehingga dapat membantu belajar anak satu sama lain
c.       Pemberian scaffolding kepada siswa berupa bantuan pada awal kegiatan, untuk selanjutnya mengurangi bantuan-bantuan tersebut agar siswa lebih bertanggung jawab dengan tugas yang diberikannya
Penerapan teori belajar Vygotsky dalam interaksi belajar mengajar mungkin dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.      Walaupun anak tetap dilibatkan dalam pembelajaran aktif, guru harus secara aktif mendampingi setiap kegiatan anak-anak. Dalam istilah teoritis, ini berarti anak-anak bekerja dalam Zone of proximal developmnet dan guru menyediakan scaffolding bagi anak selama melalui  ZPD.
2.      Secara khusus Vygotsky mengemukakan bahwa disamping guru, teman sebaya juga berpengaruh penting pada perkembangan kognitif anak, kerja kelompok secara kooperatif tampaknya mempercepat perkembangan anak.
3.      Gagasan tentang kelompok kerja kreatif ini diperluas menjadi pengajaran pribadi oleh teman sebaya (peer tutoring), yaitu seorang anak mengajari anak lainnya yang agak tertinggal dalam pelajaran. Satu anak bisa lebih efektif membimbing anak lainnya melewati ZPD karena mereka sendiri baru saja melewati tahap itu sehingga bisa dengan mudah melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak lain dan menyediakan scaffolding yang sesuai. 
Pembelajaran akan lebih efektif tatkala seorang guru mengajar dengn menggunakan teori vygotsky sebagai landasan, bentuk pembelajaran yang dimaksud adalah :
1.      Sebelum mengajar, seorang guru hendaknya dapat memahami ZPD siswa batas bawah sehingga bermanfaat untuk menyusun struktur mteri pembelajaran. Implikasinya guru lebih akuat tatkala menyusun strategi mengajarnya, sehingga tidak melulu selalu memberikan bimbingan kepada siswa. Dampak pengiringnya adalah siswa dapat belajar sampai tingkat keahlian yang diharapkan dan mencapai ZPD pada batas atas.
2.      Untuk mengembangkan pembelajaran yang komunitas seorang guru perlu memanfaatkan tutor sebaya didalam kelas.
3.      Dalam pembelajaran seorang guru hendaknya menggunakan teknik scaffolding dengan tujuan siswa dapat belajar atas inisiatifnya sendiri, sehingga mereka dapat mencapai keahlian pada batas atas ZPD.
Perbedaan Teori Kognitif Piaget dan Vygotsky
Membicarakan psikologi pendidikan dan aspek-aspek yang dipelajari di dalamnya memang sangat menarik. Salah satunya adalah bila kita mencoba mendalami tentang teori Piaget dan teori Vygotsky. Berkaitan dengan perkembangan kognitif, dua ahli terkenal di bidang ini, yaitu Piaget dan Vygotsky mempunyai perbedaan pendapat tentang bagaimana egosentris dan bicara terhadap diri sendiri pada anak. Tabel di bawah ini menunjukkan bagaimana teori belajar yang dikemukakan oleh Piaget berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Vygotsky, berkaitan dengan perkembangan kognitif. Perbedaan kedua teori mencakup hal-hal yang berkaitan dengan egosentris dan bicara sendiri pada anak-anak.
Tabel   Perbedaan Teori Piaget dan teori Vygotsky 
tentang Egosentris dan Bicara Sendiri (Self Talk)
Pembeda
Teori Piaget
Teori Vygotsky
Signifikansi Perkembangan
Merupakan ketidakmampuan untuk mengambil perspektif orang lain dan terlibat dalam komunikasi timbal balik.
Merupakan pemikiran eksternal, fungsinya adalah untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan  untuk bimbingan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri.
Proses Perkembangan
Berkurang dengan bertambahnya usia.
Bertambah pada usia yang lebih muda dan kemudian secara bertahap lenyap secara audial sehingga menjadi pemikiran verbal internal.
Hubungan dengan Bicara Sosial
Negatif; anak yang kurang bersosialisasi dan matang secara kognitif  menggunakan lebih banyak bicara egosentris.
Positif, bicara sendiri mengembangkan kemampuan sosial anak dengan orang lain.
Teori piaget dan Vygotsy adalah teori yang dijadikan rujukan dalam proses belajar-mengajar dalam mata pelajaran matematika. disamping materi ajar yang disiapkan secara sistematis seseuai dengan perkembangan pengetahuan dan usia siswa juga dalam startegi belajar-mengajar sering juga diterapkan bembelajaran yang bersifat kooperatih yang penekanannya kepada bagaimana kemampuan siswa dalam interaksi social dalam memcehkan permasalahan yang di hadapi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar