ORANG HEBAT
WAJIB SELAMAT DAN
BAHAGIA
“Inspirasi Kajian
Masjid Darut Tauhid Bandung 02 Mei 2013
oleh Ust.
Komarudin Cholil, M.Ag”
Gegerkalong
(Bandung), 03 Mei 2013
Oleh : Topik, S.Pd
Indramayu, 15
Maret 1989
S-1 Universitas
Pasundan Bandung FKIP Matematika (075050010) 2007-2011
Pendidik SMPS
Darun Nasya (Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia)
Assalamu’alaikum wr.wb
“Segala puji bagi Allah swt yang menggenggam jiwa-jiwa tetap berada
dalam raganya, yang senatiasa mencurahkan kasih-sayang anugrah keimanana bagi
siapa yang Ia kehendaki. Menyatukan hati yang terpisah dan meneguhkan hati yang
mulai goyah. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rosulullah saw yang
senantiasa mencintai umat ini melebihi dirinya sendiri. Juga kepada keluarga,
sahabat yang senantiasa rindu bersama Rosulullah saw serta seluluruh umat islam
yang berada di belalahan dunia manapun yang lalu berusaha komitmen mengamalkan
sunnah-sunnahnya, umat masa lalu, umat saat ini atau pun umat di masa yang akan
datang”.
Setiap
manusia dalam mengarungi hidup di dunia ini pasti pernah merasakan senang,
sedih, tertawa, menangis, bahagia dan kecewa. Tidak ada seorang yang selama
hidup di dunia ini Allah swt mentakdirkan umat-Nya hanya satu keadaan (senang
saja, susah saja, sedih saja, dst) dari ia lahir sampai ia wafat.
Setiap
mananusia senantiasa merindukan kebahagian dalam setiap keadaan. Sebenarnya
kebahagian itu akan selalu ada pada diri umat manusia walaupun ia dilanda
kesusaan dan kesedihan yang amat sangat, kalau seandainya ia paham untuk
mencapai kebahagian dalam hidup ini ada 2 cara yaitu : (1) you are life, you are get ; (2) bersyukur.
(1)
You Are Life, You
Are Get
Jadilah kita sebagai manusia biasa yang
senantiasa melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia-manusia luar biasa. Kebanyakan
manusia merasa hidupnya tidak bahagia karena dalam pikirannya hanya memikirkan
haknya saja tapi suka lalai dalam hal melaksanakan kewajiban (kewajiban kepada
Tuhannya dan kepada mahluk-Nya). Contoh kecil saja manusia lulusan sarjana
sebagian dari mereka hanya ingin bekerja disuatu lembaga/instansi kalau
seandainya misalnya gajinya Rp………(sekian)/fasilitas yang didapat (ini……ini….
dan itu).
Kalau kita ingin bahagia dalau dunia
sebagai bekal untuk kehidupan dimasa yang akan datang maka gunakan sisa hidup
kita untu perbanyak memberi, memberi yang “terbaik” yang kita miliki. Memberi
yang paling kita “cintai”.
Bukankah apa yang akan terjadi kepada
kita di dunia ini sebernya sudah di tentukan oleh Allah swt dan hanya Allah swt
yang mengetahui. Bukankah hidup kita sudah Allah swt takdirkan, mati kita sudah
di tentukan, rezeki kita Allah swt sudah jamin dicukupkan, dan jodoh kita sudah
Allah swt tetapkan yang terbaik (menurut Allah swt) yang sesuai dengan diri
kita sendiri.
Kalau hari ini kita bekerja dan kita
merasa gaji kita kurang, maka sesunggunya bukan atasan kita yang kurang
membayar gaji kita, mungkin kita yang kurang kontribusi dalam pekerjaan kita.
“mari introspeksi diri”.
“Niatkan anda bekerja karena Allah swt
dan kabaikan umat bukan untuk gaji dan atau fasilitas yang ingin kita dapat”.
“Bekerjalah secara totalitas…. Dimanapun
dan apapun posisi kita….. hanya untuk Allah swt……insyaallah, Allah swt akan
memberikan hak kita yang paling pantas menurut Allah swt….. dan akan menjadikan kita manusia yang berkualitas
dan memberikan kedudukan yang pantas…… dimanapun kita beraktivitas.”.
(2)
Bersyukur
Wahai manusia “nikamat tuhanmu yang
manakah yang engkau dustakan…???” ini adalah firman Allah swt yang paling
banyak disebutkan dalam Al-Quran dalam satu surat sebanyak 32 kali dalam surat
ke-55. kalimat itu disebutkan berulang-ulang, itu bertanda bahwa itu sangatlah
penting, ini adalah peringatan yang sangat mengancam. Ini menandakan bahwa
sebagian umat ini masih belum bisa merasakan secara sadar nikmat yang telah Allah
swt berikan. kita ini banyak sekali mengecewakan Allah swt. Kita sering lalai
dalam sholat, jarang bahkan tak pernah khusu dalam shalat, dan sangat banyak
sekali perbuatan-perbuatan yang kita mengecewakan Allah swt. Tapi Allah swt yang
maha rahman dan rahim. Allah swt tetap memenuhi segala apa yang kita butuhkan
di saat kita membutuhkanya.
Kita ini manusia kaya. Salah satu nikmat Allah
swt yang ada pada diri kita saat ini yang paling mahal adalah mata kita.
Bayangkan kalau seandainya Allah swt ambil mata kita saat ini…apa yang terjadi
pada kita…?
Terdapat 30 juta manusia di dunia ini
yang hidup tanpa hidup sepasang mata…. Otomatis dunia yag penuh warna ini. ia
hanya bisa menikmati satu warna saja… hitam gelap…. Yahhh itulah warna yang
senantiasa menemaninya delama beraktivitas.
Dari kisah
Si A namanya dia dianugrahi oleh Allah swt
kekayaan. Ia orang yang sangat kaya raya… uangnya banyak, perusahanya banyak
dan berkembang pesat…. Rumahnya banyak hampir di setiap daerah ada…… perkebunan
dan persawahannya luas berhektar-hektar…… Tapi Allah swt tidak memberikan
anugrah mata kepadanya (si A adalah orang buta).
Kemudia ada si B, ia seorang yang
sederhana saking sederhananya ia berkehidupan selalu kerja hari ini untuk makan
besok…. Bekerja besok untuk lusa…. Dst.
Kemudian Allah swt takdirkan ke dua orang
ini bertemu.
A : “B, apakah engkau punya kebun, sawah,
perusahaan dan uang yang banyak…???”.
Tanya si A.
B : “Tidak Tuan A, saya tidak punya
apa-apa kecuali pakaian 3 pasang, sebuah
rumah tua, dan sediikit uang yang cukup untuk menyambung hidup di hari
esok”.
A : “Maukah engkau memiliki apa yang aku
miliki hari ini (uang, perusahaan, perkebunan dan persawahan) yang kalau
semuanya dijual dan diuangka mencapai 4 triliun…??? Syaratnya cuma 1 wahai B engkau cukup mendonorkan
mata mu walau hanya sebelah kepada ku…. Engkau akan memiliki apa yang aku
miliki dan aku tidak memiliki apa yang engkau miliki wahai B”.
B : “Maaf tuan A, saya tidak bisa
memenuhi permintaan anda” dengan tegas B menjawab.
Siapakah
yang paling kaya diantara A dan B…..???
Masihkah
kita tidak mengenali nikat Allah swt…. Mata adalah salah satunya saja, nikmat
yang sangat kecil menuru Allah swt dan seharunya manusia menganggap itu adalah
nikmat yang amat besar.
Tingkatan kebahagiaan manusia
1) Dilihat dari
fisiknya (the power of physical)
Manusia merasa senang apabila memiliki
kesempurnaan (ideal) dan merasa tersiksa manakala fisiknya berubah dari ideal
menjadi tidak ideal.
Contohnya :
a) Jika seorang
perempuan yang cantik (menurutnya ideal) pintar dan rajin belajar, tiba-tiba
ada jerawat 2 biji singgah di ujung hidungnya dan di ujung daguny. tiba-tiba
tidak mau berangkat kesekolah dan menjadi malas belajar.
b) Jika ada anak
pria yang tampan (menurutnya ideal) yang rajin pergi ke masjid untuk sholat
berjamaah, tiba-tiba dimukanya ada
penyakit panuan misalnya. Kemudia ia tidak jadi pergi ke masjid dan
melaksanakan sholat berjamaah.
c) Dan masih banyak
contoh yang lainnya.
2)
Dilihat dari kekuasaannya (the power of managerial)
Ada manusia yang bahagianya itu datang
apabila ia punya kekuasaan (kedudukan) ada yang berkata : “saya merasa bahagia
kalau saya sudah jadi PNS”, “saya merasa bahagia kalau saya sudah lulus kuliah
S1, S2, S3, atau sudah Prof”, “saya bahagia kalau sudah jadi manager di suatu perusahaan”,
dst.
Kalau setiap orang punya pernsip seperti
itu artinya dalam hidupnya mereka tak pernah bahagia (tersiksa) sebelum
mencapai apa yang ia harapkan.
Kekuasaan itu perlu dan penting kalau
digunakan untuk kebaikan. Dan perhatikan pula cara mendapatkan kedudukan
tersebut, jangan sampai pekerjaanya halal tapi caranya haram maka pekerjaan itu
pun menjadi haram uang hasilnya haram makanan yang dimakan dari uang haram akan
menjadi haram dan tubuh kita tercemar dari barang-barang haram. Dan yang haram tempatnya
hanya di Neraka.
Agar pekerjaan kita yang halal tidak
menjadi haram yang harus dilakukan diantaranya adalah:
a) Niatkan kita
bekerja karena Allah swt
b) Memilih pekerjaan
yang halal menurut islam.
c) Tidak sikut
kanan-kiri untuk meraih suatu jabatan
d) Tidak injak
bawah, tidak jilat atasan.
e) Kerjakan
pekerjaan secara jujur, totalitas
f) Cintailah
pekerjaan anda.
g) Sinergi dan
harmonikan antara kepentingan andan dengan kepentingan pekerjaan kita.
3)
Dilihat dari uangnya ((the
power of money)
Ada segolongan manusia yang
kebahagiaannya terletak pada seberapa banyak ia punya uang….. kalau tidak punya
uang ia merasa tersiksa…. Merasa paling menderita, merasa paling miskin…..
Misalnya:
Misalnya ibu Z namanya. Suatu hari ia
mendapat gaji Rp 10.000.000,- ditambah bonus akir tahun Rp. 5.000.000,- totalnya hari itu ia terima dari bos tempat
ia bekerja sebesar Rp 15.000.000,-. Tiba-tiba di dalam perjalanan pulang, ia di
jambret, uang di dalam tasnya tinggal 5 juta. Ia gelisah…. Di tengah
kegelisahannya, datang seorang anak berusia 12 tahun (pengamen) mendatangi ibu
tesebut. Belum sepat anak ini menyanyikan lagu ibu itu sudah membrondongi anak
ini dengan omelan. “kamu ini tidak tahu apa saya lagi kehilangan uang…. Kamu
tau gak uang saya hilang itu berapa haaaahhh….. dasar anak jalanan bisanya
hanya mengganggu saja…. Janagn-jangan yang ngejamberet uang saya itu teman kamu
ya…. Hayo ngaku…..” dengan nada tinggi.
Inilah salah satu sifat manusia yang
merasa bahagia kalau uangnya banyak (menurut mereka) dan merasa tersiksa kalau
tidak punya uang atau terjadi sesuatu terhadap uangnya.
Puisi
Kata Uang
Wahai manusia
Aku ini seharusnya
pelayanmu
Bukan tuhanmu
Kata uang……
Wahai manusia
Akau seharusnya bekerja
untukmu
Bukan engkau yang
bekerja untuk aku
Kata uang……….
Wahai manusia
Aku ini lemah
oleh anak balita saja aku kalau, aku diilas, dirobek.
Engkau lebih kuat
Kata uang……..
Wahai manusia
Jika engkau tidak
bisa mengendalikan dirimu karena aku
Maka aku yang
akan mengendalikan dirimu
Kata uang………
Aku bisa merubah
yang baik menjadi jahat
Aku bisa merubah
yang taat menjadi sesat
Aku bisa merubah
dunia yang bahagia menjadi merana
Kata uang………
Wahai manusia
Engkau boleh
mencari aku dan mendapatkan aku di dunia
Tapi jangan cari aku di Syurganya Allah swt
Karena aku tidak
berada disana
Kata uang……………
Kalau anda ingin dunia bahagia akhirat
syurga mari “jadikan uang sebagai
pembantu kita bukan kita yang menjadi pembantu uang”.
Salah satu ciri manusia yang menjadi
pembantu uang adalah :
a) Mendahulukan
kepentingan pekerjaan yang menghasilkan uang daripada sholat
b) Ketika
mendapatkan rizki enggan mengeluarkan zakatnya dan sedekahnya.
c) Tidak mau
menolong tetangganya yang sedang kesusahan keuangan (takut tidak bisa
melunasianya)
d) Dsb.
4)
Dilihat dari ilmunya (the
power of intelektual)
Ilmu itu penting sabda Rosulullah saw. “jika kamu ingin selamat di dunia maka
dengan ilmu, jika kamu ingin selamat di akhirat maka dengan ilmu, jika ingin
selamat keduanya maka dengan ilmu”.
Menutut ilmu itu wajib, sholat itu
wajib……
Menetut ilmu itu penting tapi sholat jauh
lebih penting. Ilmu yang seharusnya mendekatkan kita kepada Allah swt bukan
menjauhkan kita dari-Nya.
5)
Dilihat dari keimanannya (the power of spiritual)
Seharusnya kita bahagia itu kalau apa
yang kita lakukan atau kerjakan ingat selalu bahwa itu adalah salah satu nikmat
Allah swt dan berusaha menyukuri apa yang Allah swt kasih, dengan memanfaatkan
apa yang kita punya saat ini dengan sebaik-baiknya. Dan di pergunakan untuk
kebaikan.
Merasa menyesal ketika telah melakukan
kemaksiatan dan takut untuk mengulanginya kembali. Itu yang harus kita lakukan.
6)
Dilihat dari kepekaannya terhadap kematian (the power sensitive of dead)
Ini adalah salah satu kebahagian yang dekat
dengan kebahagiaan yang hakiki apa bila kita sanggup meraihnya. Kebahagiaan
yang seharusanya umat islam miliki. karena tidak semua orang Allah swt kasi
anugrah the power sensitive of dead.
Kematian adalah suatu kepastian. Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Inilah
yang mengantarakan Rosulullah dan para sahabat mendapatkan derajat yang tinggi
di sisi Allah swt. Mereka lebih banyak memikirkan “bagaimana saya ketika mati
dan sesudah mati”. Sebagaian manusia saat ini lebih banyak berfikir “ bagaimana
nati saja mati dan sesudah mati saya”.
Dari Kisah,
Dua anak kakak beradik A dan B namanya.
Sejak 5 tahun ia yatim-piatu. Setelah itu A dan B berpisah karena mereka di
asuh oleh dua orang yang berbeda.
Selama 20 tahun A dididik di lingkungan Masjid
tidak pernah keluar dari lingkungan tersebut. dan bahkan ia sudah menjadi imam
masjid.
Sementara B selama 20 tahun di besarkan
di lingkungan Diskotik dan ia sudah pernah mencoba bahkan sering melakukan
aktivitas dunia diskotik (miras, judi bahkan sex bebas).
Setelah berusia 25 tahun atau
sekitar 20 kemudia keduanya rindu ingin
bertemu pada saat bersamaan A ingin mengunjungi B saudaranya tersebut yang
berada kota sebrang sekaligus ingin mengetahui “Diskotik itu kaya apa” dalam
gumamnya. Sedangkan B juga sama ingin bertemu A di tempat kediamannya di sebuah
Masjid. “Sekalian saya juga sudah lama tidak pernah ke masjid” katanya.
Pada hari yang sama dengan rute yang
berbeda tibalah A di tempat B dan B di tempat A.
Pukul 17.30 keduanya tiba di tempat
tujuan masing-masing.
Si B brtanya kepada salah satu santri di
masjid tempat A tinggal.
“mas, apa di sini ada yang namanya si
A?”.
Santri itu menjawab, “oh ada tapi tadi
keluar, nanti maghrib juga pulang lagi. Kan beliau imam masjid ini.”
Layaknya orang di masjid yang pertama
kali dilakukan pasti mengambil wudlu. Setelah sampai pada membasuh muka si B
menagis dalam hati berkata “sudah lama saya tidak wudlu…. Sudah lama saya tidak
sholat…..astaghfirllah aladzim…”.
Kemudia B masuk ke dalam masjid, layak
nya pemandangan dalam masjid yang dilihat kanan-kiri hanyalah Al-Quran. Kemudia
ia memutuskan untuk mengambil salah satunya. Dan membacanya. Sambil tersedu B
membaca ayat-ayat tersebut ayat demi ayat sambil mengingat-ingat bahwa ia dulu
pernah belajar waktu masih usia 4-5 tahun bersama adiknya.
Di tmpat lain A bertanya kepada salah
satu pegawai di Diskotik tersebut…..
“mas ada yang bernama B di sisni??"
“oh ada, tapi sedang keluar …??? Tunggu saja sebentar nati juga ia balik…”
jawab pegawai tersebut.
Sambil menunggu A ditawari minuman khas
Diskotik yaitu miras. Gak ada di Diskotik aqua, the, kopi… seperti diwarung….
Dalam hati A brgumam “tak apalah mencoba
sedidk doing…”
Setelah terus terusan akhiranya A yang
awalnya mencoba akhirnya ia ketagihan hingga akhiranya ia menikmati semua
suguhan ala Diskotik tersebut dari mulai miras, judi, sampai sex bebas.
Tiba-tiba pada pukul 20.00 waktu setempat wilayah itu di guncang gempa Rumah
runtuh, Masjid roboh, dan Dikotik ambruk.
Setelah kejadian tersebut diketahui adik
kakak tersebut meninggal B meninggal di masjid dalam keadaan sedang membaca Al-Quran.
Sedangkan A meninggal dalam keadaan telanjang sedang melakukan sex bebas.
Dari kisah diatas
siapakah yang mati dengan keadaan terhormat…???
Dari kisah diatas
siapakah yang mati dengan keadaan hina…???
Kemuliaan dalam hidup itu bukan dilihat
pada bagaimana kita mengawalinya,
Tapi bagaimana kita mengakhiri hidup
kita……
Sayangnya kita tidak tahu kapan kematian
itu akan menyapa.
Takdir kita memang tak tahu, tapi nasib
tergantung kita.
Kebahagiaan dunia-akhirat hanya bisa
diraih dan dinikmati oleh orang-orang Hebat.
Jika anda ingin sukss dunia-akhirat
lakukan 3 amalan orang hebat
1) Hebatkan ibadah
anda kepada Allah swt
2) Hebatkan bekerja
anda karena Allah swt
3) Hebatkan sedekah
anda karena Allah swt.
Jangan pernah
meminta 1 ember air kalau anda Cuma menyediakan 1 gelas.
Mintalah dengan
doa dan lakukan dengan amal.
Bedakan amal anda
dengan orang lain, maka Allah swt akan membedakan posisi anda dengan orang lain
disisi-Nya.
Terima kasih semoga bermanfaat
Wassalamualaikum wr.wb.
Profil
Topik, S.Pd
Indramayu, 15
Maret 1989
SDN Pegagan (Indramayu)
1995-2001
SMPN 1 Terisi
(Indramayu) 2001-2004
SMAN 1 Terisi
(Indramayu) 2004-2007
S-1 Universitas
Pasundan Bandung FKIP Matematika (075050010) 2007-2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar